Sabtu, 18 September 2010

antara hati dan emosi

Berkecambuk dalam hati yang tak menentu membuat emosi dalam jiwa meluap. Hingga kita tak kuasa menahan semuanya. Aku hanyalah seorang perempuan biasa yang mempunyai rasa yang sama. Rasa yang bergejolak dalam dada. Hingga meluap dan tak terkendalikan. Bisa dibilang otak dikendalikan oleh hati. Dimana hati yang berbicara untuk menyelsaikan apa yang sedang aku, kamu, atau mungkin dia yang sedang merasakan hal yang sama. Suatu hal yang sulit dicerna oleh logika. Suatu hal yang hanya ingin dimengerti tanpa harus ada air mata.
Air mata yang benar-benar tak mempunyai kegunaan yang realistis, air mata yang hanya membuat kita menghabiskan energy yg terbuang sia-sia tanpa menyelsaikan masalah yang ada. Marah , kekesalan, kekecewaan akan apa yang tidak bisa dimengerti. Yang hanya dapat dimengerti oleh diri sendiri. Terlihat egois memang. Tapi memang ini yang sedang ku pikirkan, kenapa harus ada keegoisan dalam suatu masalah. Mengapa ada yang mengira kita melakukan hal yang salah tanpa kita tau apakah memang benar yang kita lakukan itu salah ? seorang mengira aku melecehkan suatu hubungan, seorang mengira aku yang selalu egois tak mengerti akan apa yang telah dia perbuat selama ini. Cinta kasih yang telah diberinya tanpa mengenal waktu. Ketidak tau dirian yang aku rasa saat ini. Lihat aku lebih dekat, kenali aku lebih dalam. Aku bukan perempuan yang mendewakan cinta dan air mata. Aku bukan perempuan yang bisa menerima sesuatu diluar logika yang diselimuti oleh perasaan. Mungkin dulu, cerminan yang ada dalam hidup aku adalah air mata. Bahkan air mata adalah sahabat terbaikku. Air mata yang selalu menegrti apa yang sedang aku rasakan. Perasaan yang berlebihan ini harus cepat ku balut dengan bongkahan-bongkahan kaca yang telah berkeping karena kekerasan yang selalu menusuk batinku. Kekerasan batin yang menyayat jiwa, kekerasan batin yang sulit disembuhkan. Bahkan aku berharap ada yang dapat menyembuhkan kekerasan batin yang ku alami. Berbagi susah, senang sudah biasa. Apakah kamu bisa berbagi kekrasan batin untuk mengurangi rasa sakit ini? Bahkan ku berharap kekerasan batin ini hanyalah sebuah mimpi buruk yang tak kan terulang lagi. Kekerasan batin dan air mata adalah teman selama aku hidup dibumi ini. Ku ingin lepaskan semuanya. Bosan aku merasakan hal yang terus menerus mengusik batin ku. Ingin ku lawan air mata dan kekerasan batin ini. Ingin ku bunuh semuanya. Ku lenyapkan mereka dimuka bumi ini. Tolong lihat aku, tolong kenali aku lebih dekat kelak akan kamu rasakan apa yang sebenarnya ada dihidup ku selama ini. Hidup yang tidak semulus jalan aspal. Hidup yang diselimuti oleh bongkahan-bongkahan kaca yang menyayat jiwa.
Mengertikah kamu akan rasa cinta di atas rata-rata manusia normal ? pernahkan kamu memuja seorang yang benar-benar kamu sayang ? dan apa rasanya bila rasa berlebihan itu justru membuat bongkahan-bongkahan kaca yang akhirnya menyayat jiwa secara perlahan yang kemudian dihiasi oleh tetesan air mata yang sulit mongering. Pernahkah kamu ingin dimengeri oleh rasa yang sudah diatas rata-rata ini ? siapakah yang terbesit dibenakmu yang akhirnya akan memberikan suatu petuah yang dapat menyejukan jiwa?
Seorang yang kita harapkan ternyata jauh dalam pemikiran kita. Ternyata pemikiran yang bertolak belakang yang kemudian diselimuti oleh amarah. Dan sekarang siapa lagi yang harus kita percaya ?? tuhan ya hanya tuhan yang selalu setia dan mengerti akan semua yang kita rasakan. Makluk ciptaan tuhan yakni manusia adalah bersifat semu dan tidak abadi. karena memang pada dasarnya tak ada yang abadi didunia ini kecuali tuhan kita. Bisa ku ambil kesimpulan disini adalah keslahan terbesar dalam hidupku ketika aku merakan rasa yang berlebihan pada anak adam dan hawa, yang jelas-jelas tak mengerti dengan apa yang aku rasa. Dan semua rasa berlebihan ini hanya dibalas dengan air mata dan kehampaan hati. Dari sini aku bisa belajar untuk tidak melangkah pada rasa yang akhirnya hanya ditemani oleh air mata.
Tapi ku sadari air mata tak selamanya menjadi sahabat dalam hidupku . ku ingin tunjukan pada dunia bahwa aku bisa tanpa air mata. Aku kuat. Aku kuat menghadapi apapun tanpa ditemani air mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar